Senin, 20 Desember 2010

Mengembangkan citra budaya Dayak

Senin, 20 Desember 2010 | Jumlah artikel terbit hari ini: 1313

Mengembangkan citra budaya Dayak

OLEH ALGOOTH PUTRANTO
Wartawan Bisnis Indonesia
Suku Dayak yang sudah mendiami Kalimantan Barat sejak ribuan tahun lalu terdiri dari 350 sub-suku. Kini diperkirakan yang bernama "Orang Dayak" merupakan pendatang dari Yunan (China Timur) yang bermigrasi besar-besaran sekitar 3500-3000 SM dan sampai di nusantara termasuk Kalimantan Barat.
Beberapa subsuku yang populasinya besar sekarang adalah Kanayatn, Desda, Mualang, Iban, Kantu, Pompang, Simpang, Krio, Kerungau, Seberuang, Bekatik, Taman, Kayaan dan Ribun.Masih ada berbagai stigma yang kurang mendukung percaya diri orang Dayak. Misalnya orang Dayak miskin dan tertinggal, peladang berpindah, perusak hutan dan banyak lagi anggapan miring terhadap orang Dayak. Bahkan orang Dayak masih dianggap penganut animisme, menyembah pohonatau batu besar.
Menurut Bupati Landak Adrianus Asia Sidot, sejatinya, orang Dayak adalah masyarakat yang religius dan suka bersahabat dengan siapa saja. Reli-giusitas mereka juga dibuktikan dengan penghormatan atau pemeliharaan alam atau lingkungan hidup."Penghayatan terhadap alam adalah dogma alam sebagai rumah bersama yang menyediakan segala keperluan hidup bagi manusia dan mahluk hidup lainnya," ujarnya, akhir pekan lalu.
Adrianus adalah orang Dayak sejati. Meski demikian, pembawaannya tenang, murah senyum dan terkesan lembut. Orangnya sangat ramah tetapi jangan pikir orang ini tidak tegas."Saya punya idealisme agar Landak maju dalam pendidikannya, pembangunan pertaniannya, tetapi di atas segalanya ma-syarakat dan budayanya."Meskipun bangga sebagai orang Dayak, hal ini bukan berarti fanatisme. Justru Adrianus dengan jabatan sebagai Bupati sadar dirinya bukan milik suku tertentu. Justru di Landak dirinya mendukung semua suku untuk mengembangkan jati diri serta ekspresinya yang khas dalam kerangka NKRI.
Sebagai Bupati, Adrianus tiada henti mempromosikan budaya Dayak. Hal ini terbukti dengan aktivitasnya membuat lagu ala Dayak sampai menghasilkan karya rancangan batik Dayak khas Kab. Landak Kalbar.
Jadi peragawati
Tidak itu saja, Adrianus dan keluarga bersedia mendukung kegiatan gelar Budaya Dayak 10-13 Juni 2010 di Bentara Budaya Jakarta. Keluarga Andrianus akan membawakan busana kain batik etnis Dayak Kalbar ran-cangan karya Clara Niken Aste-rina di atas catwalk."Saya bangga dengan batik Dayak Kalbar. Bagi saya sekali-kali bupati harus bisa memerankan diri sebagai promotor budaya dan tanpa malu atau gengsi untuk menjadi peserta atau ikon peragaan busana," ujarnya.
Gelar Budaya Dayak 2010 di Bentara Budaya Jakarta digelar sebagai sarana untuk menepis salah paham dan persepsi yang tidak benar mengenai suku Dayak sekaligus mendukung promosi Visit Kalbar 2010.Ajang ini diselenggarakan Yayasan Santo Martinus de Porres ordo Dominikan dan sejumlah tokoh Dayak Kalbar a.l. Stevanus Buan, Thomas Ariston, Al. Rufinus, Bupati Landak Adrianus Asia Sidot, Wakil Bupati Kab. Kubu Raya Kalimantan Barat Andreas Muhrotien.
Dukungan penuh juga diberikan Uskup Agung Pontianak Mgr.Hieronymus Bumbun OFMCap, uskup pertama putra Dayak asli Kalbar.Menurut Andrianus di ajangini kearifan lokal orang Dayak sejak masa silam disajikan secara gamblang sehingga bisa menjadi salah satu pilihan kebijaksanaan hidup bagi Indonesia.Pada gelar Budaya ini akan ditampilkan aksesori dan hasil kerajinan tangan khas dayak, Kain batik Dayak (tenun dan cetak), cerita rakyat Dayak dan permainan ala Dayak, kuliner khas Dayak.
Selain itu akan dipublikasikan tiga buku a.l. Oevang Oeray Gubernur Pertama Dayak Kalbar (Andreas Kurniawan OP dan team), buku mengenai religiusi-tas orang Dayak karya Pastor Benediktus Benik Pr (imam Dayak) dan coffee table book bertajuk Religiusitas dan Eksotisme Orang Dayak Kalimantan Barat (P. Floras dan team).Acara juga dimeriahkan peragaan busana karya Clara Niken Asterina (perancang muda dari Jakarta) yang menampilkan kain etnis Dayak (tenun dan cetak) dalam kemasan yang modem. (algooth.puiranto@ blsnls.coM)
Entitas terkaitAcara | Adrianus | Ajang | Budaya | Bupati | China | Dayak | Dominikan | Dukungan | Floras | Justru | Kain | Kalimantan | Kayaan | Landak | Mengembangkan | Misalnya | Orangnya | Penghayatan | Porres | Religiusitas | SM | Stevanus | Thomas | Yunan | Bentara Budaya | Budaya Dayak | Clara Niken | Dayak Kalbar | Hieronymus Bumbun | Justru Adrianus | Kalimantan Barat | Keluarga Andrianus | Menurut Andrianus | Suku Dayak | Visit Kalbar | Wakil Bupati | Andreas Kurniawan OP | Bentara Budaya Jakarta | Clara Niken Asterina | Gelar Budaya Dayak | OLEH ALGOOTH PUTRANTO | Uskup Agung Pontianak | Wartawan Bisnis Indonesia | Yayasan Santo Martinus | Bupati Landak Adrianus Asia | Pastor Benediktus Benik Pr | Eksotisme Orang Dayak Kalimantan Barat | Kubu Raya Kalimantan Barat Andreas | Menurut Bupati Landak Adrianus Asia | Oevang Oeray Gubernur Pertama Dayak Kalbar |
Ringkasan Artikel Ini
Gelar Budaya Dayak 2010 di Bentara Budaya Jakarta digelar sebagai sarana untuk menepis salah paham dan persepsi yang tidak benar mengenai suku Dayak sekaligus mendukung promosi Visit Kalbar 2010.Ajang ini diselenggarakan Yayasan Santo Martinus de Porres ordo Dominikan dan sejumlah tokoh Dayak Kalbar a.l. Dukungan penuh juga diberikan Uskup Agung Pontianak Mgr.Hieronymus Bumbun OFMCap, uskup pertama putra Dayak asli Kalbar.Menurut Andrianus di ajangini kearifan lokal orang Dayak sejak masa silam disajikan secara gamblang sehingga bisa menjadi salah satu pilihan kebijaksanaan hidup bagi Indonesia.Pada gelar Budaya ini akan ditampilkan aksesori dan hasil kerajinan tangan khas dayak, Kain batik Dayak (tenun dan cetak), cerita rakyat Dayak dan permainan ala Dayak, kuliner khas Dayak. Oevang Oeray Gubernur Pertama Dayak Kalbar (Andreas Kurniawan OP dan team), buku mengenai religiusi-tas orang Dayak karya Pastor Benediktus Benik Pr (imam Dayak) dan coffee table book bertajuk Religiusitas dan Eksotisme Orang Dayak Kalimantan Barat (P.

Jumlah kata di Artikel : 591
Jumlah kata di Summary : 153
Ratio : 0,259

*Ringkasan berita ini dibuat otomatis dengan bantuan mesin. Saran atau masukan dibutuhkan untuk keperluan pengembangan perangkat ini dan dapat dialamatkan ke tech at mediatrac net.
Pendapat Anda
Pendapat anda mengenai ringkasan artikel ini : Baik Buruk

BORNEO-L] KMP - Kalbar, Setelah Vi

[BORNEO-L] KMP - Kalbar, Setelah Vi

From: apakabar@clark.net
Date: Sat Mar 22 1997 - 16:44:00 EST


From: John MacDougall <apakabar@clark.net>
Received: (from apakabar@localhost) by explorer2.clark.net (8.8.5/8.7.1) id UAA13274 for reg.indonesia@conf.igc.apc.org; Sat, 22 Mar 1997 20:44:06 -0500 (EST)
Subject: [BORNEO-L] KMP - Kalbar, Setelah Virus Jeruk

Forwarded message:
From owner-borneo-l@indopubs.com Sat Mar 22 20:16:33 1997
Date: Sat, 22 Mar 1997 18:15:31 -0700 (MST)
Message-Id: <199703230115.SAA24615@indopubs.com>
To: apakabar@clark.net
From: borneo-l@indopubs.com
Subject: [BORNEO-L] KMP - Kalbar, Setelah Virus Jeruk
Sender: owner-borneo-l@indopubs.com

BORNEO-L

   Kompas Online
                            Rabu, 19 Maret 1997
                                      
Kalbar, Setelah Virus Jeruk

   Kalimantan Barat mempunyai luas wilayah 146.760 kilometer persegi,
   lebih luas dibanding seluruh Pulau Jawa dan Madura. Tentu saja daerah
   ini menyimpan potensi ekonomi yang sangat besar artinya bagi
   kemakmuran bangsa.
   
   Masih segar di ingatan, Kalimantan Barat terkenal sebagai lumbung
   jeruk. Hampir seluruh penduduk di Tanah Air mengenal jeruk Kalimantan
   Barat atau sering juga disebut jeruk Pontianak. Namun, rusaknya tata
   niaga jeruk serta serangan virus yang maha dahsyat membuat kejayaan
   jeruk Kalimantan Barat tinggal kenangan.
   
   Meski demikian, ekonomi daerah ini tidak terguncang oleh memudarnya
   kejayaan jeruk. Potensi jeruk belum seberapa dibandingkan potensi alam
   lain seperti hutan misalnya.
   
   Luas kawasan hutan di daerah ini berdasarkan Tata Guna Hutan
   Kesepakatan tahun 1995 adalah 9,1 juta hektar. Sebagian besar dari
   luas hutan itu adalah hutan produksi terbatas dengan luas 3,1 juta
   hektar. Selebihnya adalah hutan lindung, hutan suaka alam, hutan
   produksi tetap, dan hutan konversi.
   
   Tidak mengherankan kalau Kalimantan Barat merupakan salah satu
   produsen kayu terbesar di Tanah Air. Kayu dan hasil-hasilnya seperti
   plywood merupakan produk andalan utama Kalimantan Barat. Data tahun
   1995 menyebutkan, ekspor kayu atau hasil-hasilnya menguasai 70 persen
   ekspor Kalimantan Barat dengan volume mencapai satu juta meter kubik
   atau senilai 489 juta dollar AS (sekitar Rp 1,17 trilyun). Belum lagi
   ekspor dari produk-produk pertanian seperti kelapa sawit, kopi, lada,
   kopra, dan komoditas lainnya.
   
   Itu semua membuat ekonomi Kalimantan Barat melaju dengan kencang. Laju
   pertumbuhan ekonomi Kalimantan Barat tahun 1995 mencapai 9,50 persen,
   padahal tahun sebelumnya hanya 7,54 persen. Melihat prospek ekonomi
   yang begitu cerah, Wakil Gubernur Kalimantan Barat Bidang Ekbang,
   Syarifuddin Lubis optimis, pertumbuhan ekonomi Kalimantan Barat dalam
   Repelita VI ini sebesar 10,90 persen dapat tercapai.
   
   Kenyataan ini membuat Kalimantan Barat sebagai daerah tujuan mencari
   nafkah. Berdasarkan sensus penduduk tahun 1990, laju pertumbuhan
   penduduk di Kalimantan Barat dalam kurun waktu 10 tahun, 1980-1990
   tercatat 2,55 persen atau lebih laju dari rata-rata nasional, 1,97
   persen. Tingginya laju pertumbuhan penduduk itu bukan semata-mata
   pertumbuhan alamiah seperti kelahiran, namun andil transmigrasi cukup
   berarti.
   
                                    ***
                                      
   SEJAK dulu, Kalimantan Barat menjadi tempat perantauan yang ideal.
   Karena itu dari segi kependudukan, Kalimantan Barat dikenal sebagai
   daerah yang bersifat heterogen. Hampir seluruh kelompok etnik atau
   suku di Tanah Air mendiami daerah ini.
   
   Menurut Prof Dr Syarif Ibrahim Alqadri, Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan
   ilmu Politik (FISIP) Universitas Tanjungpura (Untan) Pontianak, daya
   tarik etnik dari luar Kalimantan Barat datang ke daerah ini selain
   karena tersedia areal lahan yang luas dan sumber daya alam yang besar,
   daerah ini memiliki prospek ekonomi dan perdagangan yang sangat
   menggiurkan di masa depan.
   
   Kondisi geografis dan transportasi Kalimantan Barat dinilai sangat
   strategis karena dekat dengan pusat-pusat ekonomi dunia, seperti
   Singapura, Hongkong dan Malaysia. Bahkan, jalan darat dari Pontianak
   bisa tembus ke Kuching, Malaysia. Itu semua membuat Kalimantan Barat
   menjadi tempat yang memikat sebagai daerah transit bagi Tenaga Kerja
   Indonesia dan wisatawan domestik maupun mancanegara.
   
   Dampak dari semua itu membuat komposisi penduduk Kalimantan Barat
   menjadi berubah. Selain suku asli, Dayak dan Melayu, Kalimantan Barat
   juga telah diisi oleh suku-suku lainnya seperti Kawanua (Sulawesi
   Utara), Bugis, Madura, Minangkabau, Banjar, Flores, Timor, Jawa, Bali,
   dan Sunda.
   
   Heterogenitas etnis di Kalimantan Barat, menurut Syarif, sangat
   memungkinkan karena suku Dayak sebagai suku asli atau sering disebut
   "Melayu Tua" memiliki sifat yang terbuka, bersahabat, dan percaya
   terhadap orang lain, termasuk orang luar dari Kalimantan Barat, bahkan
   orang asing.
   
   Orang Dayak menurut kesan umum, teguh dalam pendirian, sabar, dan
   bersahabat. Orang Dayak tidak mudah marah, tetapi setelah melampaui
   batas kesabaran karena perlakuan yang tidak adil dan tindakan yang
   menghancurkan harga diri, kemarahan mereka dapat meledak secara
   massal.
   
   Data dari kantor Direktorat Sosial Politik (Ditsospol) Kalimantan
   Barat menunjukkan, suku Dayak masih tetap mendominasi kependudukan
   daerah itu. Dari sekitar 3,7 juta penduduk Kalimantan Barat, 42 persen
   berasal dari suku Dayak, 39 persen dari suku Melayu, 12 persen dari
   suku Cina dan selebihnya adalah suku Jawa, Madura, Sunda, dan lainnya.
   
                                    ***
                                      
   HANYA sayang, heterogenitas penduduk di Kalimantan Barat belum dapat
   menjadi perekat untuk membangun daerah itu.
   
   Pertikaian antaretnis yang melibatkan suku Dayak dan suku Madura di
   Kalimantan Barat misalnya telah mencuatkan sembilan kali peristiwa
   besar sejak 1968. Peristiwa itu telah mengakibatkan ratusan bahkan
   mungkin ribuan jiwa menjadi korban, belum lagi kerugian fisik.
   
   Dua peristiwa terakhir, yakni tanggal 29 Desember 1996 di Sanggau
   Ledo, Kabupaten Sambas dan 28 Januari 1997 di Siantan, Kabupaten
   Pontianak. Akibat pertikaian yang panjang itu, roda ekonomi Kalimantan
   Barat sempat mengalamai stagnasi. Tidak sedikit penduduk yang
   kehilangan harta benda, bahkan kehilangan daya beli.
   
   Beberapa proyek pemerintah mengalami kelambatan penyelesaian akibat
   langkanya tenaga kerja. Banyak penduduk merasa takut, stres, khawatir,
   bahkan mengalami gangguan jiwa, melihat begitu dahsyatnya pertikaian
   itu.
   
   Setiap pertikaian selalu mengguncang stabilitas keamanan daerah.
   Pertikaian itu selalu merembet ke orang-orang yang tak bersalah.
   Akibatnya, gelombang pengungsian mengalir deras untuk melindungi diri
   dari amukan massa yang membabi buta.
   
   Tahun 1979, setelah dibuatkan upacara ritual dalam adat Dayak di Desa
   Sendoren, sebagian pengungsi diperbolehkan kembali ke desa asalnya.
   Untuk mengenang perjanjian damai itu dibuatkan tugu perdamaian
   berbentuk lima pilar menjulang ke atas dan lambang burung Garuda
   Pancasila. Di dinding tugu itu terlihat relif celurit dan mandau
   bergandengan. Sejumlah tokoh masyarakat Dayak dan Madura berikrar
   untuk hidup berdampingan secara damai satu sama lainnya.
   
   "Orang Dayak yang melanggar ikrar akan dikenai hukum adat dan diproses
   menurut hukum negara, sedangkan Madura yang melanggar tidak
   diperkenankan lagi tinggal di kampung tersebut," demikian salah satu
   bunyi ikrar tersebut.
   
   Tetapi mengapa pertikaian berjalan terus? Bupati Sambas Tarya Aryanto
   mengakui, butuh waktu panjang untuk mendamaikan pihak yang bertikai.
   Jangka pendek yang diupayakan adalah meminta mereka untuk "gencatan
   senjata" agar masyarakat bisa hidup tenang. Langkah selanjutnya baru
   akan dibahas.
   
                                    ***
                                      
   SUPAYA Kalimantan Barat tidak selalu berdebar, akar permasalahan harus
   dicari. Dalam kaitan ini, Universitas Tanjungpura (Untan) bersama
   lembaga-lembaga lain yang berkompeten akan berupaya mencari akar
   permasalahan yang terjadi di bumi khatulistiwa itu secara alamiah.
   
   Dugaan karena adanya perbedaan budaya dan agama ditepis pakar
   sosiologi Untan, Prof Syarif Ibrahim Alqadri. Kebiasaan orang Madura
   membawa senjata tajam maupun menggunakannya dalam menyelesaikan
   persoalan, bukanlah penyebab. Orang Bugis punya kebiasaan serupa dan
   tidak terjadi konflik dengan orang Dayak. Jadi, perbedaan budaya tidak
   cukup beralasan untuk menjadi penyebabnya. Tentang perbedaan agama?
   Ini pun ditepis oleh Syarif, mengingat konflik juga tidak terjadi
   antara Dayak dengan Jawa atau Bugis yang mayoritas Islam.
   
   Dugaan paling kuat adalah adanya kompetisi dalam bidang sosial ekonomi
   antara penduduk setempat dengan perantau dari luar Kalimantan Barat,
   khususnya dalam sektor pertanian, perkebunan, kehutanan, pertambangan,
   dan sektor informal lainnya.
   
   Ini bisa terjadi karena tidak jarang proyek-proyek ekonomi yang
   ditempatkan di daerah ini dimiliki atau dipimpin penduduk dari luar
   Kalimantan Barat. Tampaknya penduduk setempat hanya memiliki peluang
   di dalam lapangan kerja pada tingkat menengah ke bawah atau pada
   tingkat kerja kasar. Lowongan ini pun masih harus diperebutkan dengan
   penduduk perantau lainnya.
   
   Ada kesan lain yang cukup kuat. Menunjuk pada komposisi jumlah
   penduduk Kalimantan Barat, suku Dayak tampaknya menilai wajar kalau
   mereka bisa duduk di jajaran elite pemerintahan tingkat satu. Bukan
   hanya itu, dari tujuh Dati II di Kalimantan Barat, kini hanya satu
   kabupaten yang bupatinya dijabat suku Dayak, yakni di Kapuas Hulu.
   
   Lalu bagaimana kunci menyelesaikan persoalan? Menurut Syarif,
   kebijaksanaan yang perlu dilakukan secara langsung adalah mendirikan
   dan memfungsikan forum komunikasi budaya antarkelompok etnik,
   memperluas keanggotaan dan jangkauan, serta meningkatkan fungsi dan
   tanggung jawab Badan Komunikasi Penghayatan Kesatuan Bangsa (Bakom
   PKB) di daerah ini. Semua itu agar Kalimantan Barat tidak pernah lagi
   membuat hati berdebar. Kejadian itu, pedih rasanya. (rus)


Komunitas Pemuda Dayak Kalbar di Jakarta (KDJ)

Selasa, 16 November 2010

Macam-macam Suku Dayak

* Suku Dayak Abal
* Suku Dayak Bakumpai
* Suku Dayak Bentian
* Suku Dayak Benuaq
* Suku Dayak Bidayuh
* Suku Dayak Bukit
* Suku Dayak Banyadu
* Suku Dayak Darat:Dayak Mali
* Suku Dayak Dusun
* Suku Dayak Dusun Deyah
* Suku Dayak Dusun Malang
* Suku Dayak Dusun Witu
* Suku Dayak Kadazan
* Suku Dayak Kebahan
* Suku Dayak Kanayatn
* Suku Dayak Keninjal
* Suku Dayak Kenyah
* Suku Dayak Lawangan
* Suku Dayak Maanyan
* Suku Dayak Mali
* Suku Dayak Mayau
* Suku Dayak Meratus
* Suku Dayak Mualang
* Suku Dayak Ngaju
* Suku Dayak Ot Danum
* Suku Dayak Samihim
* Suku Dayak Sampit
* Suku Dayak Seberuang
* Suku Dayak Siang Murung
* Suku Dayak Tunjung
* Suku Dayak Wehea
* Suku Dayak Simpangk
* Suku Dayak Kualant
* Suku Dayak Ketungau
* Suku Dayak Sebaruk
* Suku Dayak Undau
* Suku Dayak Desa
* Suku Dayak Iban
* Suku Dayak Pesaguan
* Suku Dayak Lebang
* Suku Dayak Lundayeh
* Suku Dayak Kenyah
* Suku Dayak Berusu
* Suku Dayak Punan
* Suku Dayak Membulu
* Suku Dayak Kantuk
* Suku Dayak Orung Daan
* Suku Dayak Suhaid
* Suku Dayak Suruk
* Suku Dayak Taman
* Suku Dayak Samanakng
* Suku Dayak Kualatn
* Suku Dayak Sekujam
* Suku Dayak Kerabat

Tokoh-tokoh Dayak

* Tjilik Riwut, pahlawan nasional Indonesia
* Oevaang Oeraay, Pahlawan Nasional dan Gubernur Kal-bar Pertama
* Pang Suma, Pahlawan Nasional
* John Bria, Politis Malaysia
* Jeprey Kitingan, Politisi Malaysia
* Agustin Teras Narang, SH, politisi (Gubernur Kalimantan Tengah sekarang)
* Drs. Cornelis M.H., Politisi (Gubernur Kalimantan Barat sekarang)
* Stepanus Djuweng Aktivis LSM, Peneliti
* AR. Mecer, pelopor Credit Union di Kalimantan Barat
* Palaun Suka, politisi
* GP Djaoeng, Politisi
* Christian Mara, seniman/musisi
* Korrie Layun Rampan, Sastrawan
* R. Masri Sareb Putra, penulis
* Edi V Petebang, penulis
* Z.A Maulani, Mantan kepala BIN
* Piet Pagau, Aktor senior Indonesia
* Jeremy Nyangun, Aktor
* Nistains Odop, Penulis

0 komentar:

Poskan Komentar



keterangan pakaian adat kalimantan barat suku dayak

Search results keterangan pakaian adat kalimantan barat suku dayak on any site:

Kalimantan Selatan - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

... penghapusan daerah Banjar, Dayak Besar dan Kalimantan ... Barito Barat. Barito Barat bagian ... Bubungan Tinggi; Rumah Adat Suku Dayak Bukit disebut Balai; Pakaian Adat
http://id.wikipedia.org/wiki/Kalimantan_Selatan

Kalimantan Tengah - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

7.6 Upacara Adat; 7.7 Pakaian Pengantin; 7.8 Daftar Nama ... Busana Adat Kotawarigin Barat yang dipengaruh budaya Melayu ... Suku Dayak di Kalimantan Tengah antara lain: Suku Dayak Ot Danum
http://id.wikipedia.org/wiki/Kalimantan_Tengah

Pakaian - Gambar - Page 2 - Kaskus - The Largest Indonesian Community

bentuk karya = Gambar Pakaian adat sumber = pribadi keterangan = ini adalah pakaian adat wanita dayak Kalimantan Barat suku Kayan Sory.. baru sebagian.. nanti sisanya diupload lagi..
http://www.kaskus.us/showthread.php?t=2532098&page=2

Adventure To KALTIM [Archive] - SkyscraperCity

Province of Kalimantan Timur http://img116.imageshack.us ... TIGA pemuda asli suku Dayak dengan piawai memainkan ... Sri juga sempat menunjukkan contoh pakaian adat dayak sekaligus ...
http://www.skyscrapercity.com/archive/index.php/t-548390.html

SD-MI kelas04 ips sadiman shendy

Keterangan/legenda berada pada bagian ... sosial dan budaya itu berupa suku bangsa, bahasa, adat istiadat, pakaian ... Kalimantan Barat Dayak, Ngaju, Murut, Puanan, dan ...
http://www.slideshare.net/sekolahmaya/sdmi-kelas04-ips-sadiman-shendy-1274457

Kalimantan Timur - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

6.7 Upacara Adat Kematian; 7 Referensi; 8 Lihat pula; 9 Pranala ... Kalimantan Timur, Kalimatan Tengah, sebagian Kalimantan Barat dan ... Musik Sempek/Kejien (suku Dayak Wehea) Tarian. Tarian Bedewa ...
http://id.wikipedia.org/wiki/Kalimantan_Timur

songket kalimantan

... Keterangan: Songket Pandai Sikek asli benang dua. ... cari.iklanmax.com/nama-pakaian-adat-indonesia/ - Tembolok - Mirip # barat ... Kalimantan Barat, ... Kain Tenun Sintang Suku Dayak ...
http://songket-kalimantan.blogspot.com/

Budaya Indonesia : Ciri Khas Daerah, Rumah Adat, Jaipong, Tari Kecak

Model rumah adat kalimantan Barat yang berbentuk panggung. Bagian kolongnya tidak di pergunakan ... Rumah Lamin adalah rumah adat suku Dayak Kenyah. Rumah Itu berbentuk panggung setinggi ...
http://www.anneahira.com/indonesia/budaya-indonesia.htm

Female.Store Nama Nama/gambar Pakaian Adat Daerah Indonesia

... nama gambar pakaian adat daerah kalimantan barat gambar pakaian ... pakaian adat provinsi jawa barat nama suku pakaian adat ... pakaian adat di indonesia keterangan dan gambar pakaian adat ...
http://female.store.co.id/nama_nama/gambar_pakaian_adat_daerah_indonesia_map.html

Indonesian Culture, Ethnic and People [Archive] - SkyscraperCity

The Minangkabau live by adat, or ... Tjilik Riwut (Gubernur KDH Kalimantan Tengah yang pertama) menuliskan, suku Dayak ... Dayak Iban in Kalimantan Barat Province Postur tubuh orang ...
http://www.skyscrapercity.com/archive/index.php/t-977060.html
Loading...Search Result Realish.net

Patung Kayu Suku Dayak – Seni Tradisional Kalimantan Barat

Patung Kayu Suku Dayak – Seni Tradisional Kalimantan Barat

E-mail Print PDF
griyawisata.com, Masyarakat Dayak terutama dalam Suku Dayak Kanayatn di Kalimantan Barat, mengenal seni pahat patung yang berfungsi sebagai ajimat, kelengkapan upacara atau sebagai alat upacara. Patung sebagai ajimat terbuat dari berbagai jenis kayu yang dianggap berkhasiat untuk menolak penyakit atau mengembalikan semangat orang yang sakit. Patung-patung kecil untuk kelengkapan upacara biasanya digunakan saat pelaksanaan upacara adat seperti pelas tahun, kuangkai, dan pesta adat lainnya. Patung kecil ini terbuat dari berbagai bahan, seperti kayu, bambu hingga tepung ketan.
Patung sebagai alat upacara contohnya adalah patung blontang yang terbuat dari kayu ulin. Tinggi patung antara 2 – 4 meter dan dasarnya ditancapkan kedalam tanah sedalam 1 meter.
Ada juga patung pahat yang dibuat dengan maksud tertentu, salah satunya adalah pantak. Masyarakat Dayak zaman dulu, memiliki suatu tradisi untuk mengenang tokoh penting dalam kelompoknya yang sudah meninggal, yaitu dengan membuat pantak. Pantak adalah patung kayu suku Dayak di Kalimantan Barat yang wajahnya secara simbolik serupa atau mirip dengan tokoh yang sudah meninggal dan akan dikenang tersebut. Pantak terbuat dari kayu pilihan. Kayu yang akan dibuat pantak tidak sembarangan. Dalam proses pembuatannya, dimulai dari proses merencanakan, memilih kayu, membuat, hingga selesai harus menggunakan upacara adat. Cara pembuatannya tentu dengan cara dipahat.
Patung-patung kayu suku Dayak memang memiliki kekhasan tersendiri. Dari mulai bentuk yang selalu menampilkan pahatan-pahatan khas suku Dayak sampai fungsi dan maknanya pun berbeda dengan patung lainnya. Kini patung-patung kayu hasil karya seni pahat suku Dayak sudah banyak digunakan untuk menghias rumah atau sebagai souvenir yang diminati banyak orang.[ms]
KOMENTAR (1)Add Comment
0
doyoxxx
ditulis oleh GERALD, September 29, 2010
koq infonya cuma sedikit DOYOXXXXXsmilies/angry.gifsmilies/cool.gifsmilies/tongue.gifsmilies/cry.gifsmilies/kiss.gifsmilies/tongue.gifsmilies/cool.gifsmilies/shocked.gifsmilies/sad.gifsmilies/angry.gifsmilies/grin.gifsmilies/cheesy.gifsmilies/wink.gifsmilies/smiley.gif

Tulis Komentar

busy
 
visit_makassar2011_gw
jelajah_misstour_makassar


Makassar Highlight

Prev Next Page:3 / 5

Kunjungan Media Malaysia untuk Visit Makassar Year2011

Kunjungan Media Malaysia untuk Visit Makassar Year2011
Griyawisata.com, Rencana kunjungan wartawan media dari Malaysia ke Makassar pertengahan Desember ini dalam rangka memperkenalkan rangkaian kegiatan yang mendukung Visit Makassar Year 2011. Seperti diungkapkan Wali Kota Makassar Ilham Arief Sirajuddin saat memberikan keterangan pers tentang Indonesia Tourism Award (ITA) 2010...
lihat semua di kategori : Makassar
Read more

Benda-Benda Bersejarah di Museum Kota Makassar

Benda-Benda Bersejarah di Museum Kota Makassar
Griyawisata.com, Museum Kota adalah bangunan dua lantai bergaya Eropa abad ke-17 berdiri dengan kokoh dan gagah tepat di tengah Kota Makassar. Gedung museum ini dahulunya merupakan Kantor Balaikota Makassar. Di dalam gedung ini tersimpan 560 koleksi benda bersejarah yang merekam perjalanan Kota...
lihat semua di kategori : Makassar
Read more

Tari Paraga, Suku Bugis Makassar

Tari Paraga, Suku Bugis Makassar
Griyawista.com, Makassar adalah sebuah kota budaya urban yang terbentuk akibat pencampuran beragam budaya, mulai dari budaya suku bugis, suku makassar, suku mandar dan suku toraja. Ke-empat rumpun budaya ini telah berasimilasi dengan beberapa unsur etnis lainnya berinteraksi dan berkomunikasi mewarnai kehidupan...
lihat semua di kategori : Makassar
Read more

Tari Tradisional Makassar "Pakarena"

Tari Tradisional Makassar
Griyawisat.com, Tari Pakarena adalah tarian tradisional dari makassar, Indonesia. Pada abad 20, tari ini mulai keluar dari tradisi istana dan menjadi pertunjukan yang sangat populer. Tari ini sangat enerjik, terkadang juga begitu hingar bingar oleh musik, namun diiringi oleh tarian...
lihat semua di kategori : Makassar
Read more

Sop Saudara Makassar

Sop Saudara Makassar
Griyawisata.com, Sop Saudara merupakan masakan khas daerah Makassar, berupa sop berkuah dengan bahan-bahan dasar seperti daging sapi/kerbau yang dimasak dengan aneka bumbu dan disajikan bersama nasi putih atau ketupat dengan ikan Bakar sebagai tambahan lauknya.
lihat semua di kategori : Makassar
Read more

Events Schedule

Mountain & Rafting

Di Desa Sawarna, Terdapat Pantai Untuk Yang Hobby Surfing Griyawisata.com, Di Desa Sawarna terdapat pantai yang indah dan memiliki ombak tinggi, yakni Pantai Ciantir, pantai in...
 
Puncak Merapi, Yogyakarta Griyawisata.com, Puncak Merapi merupakan salah satu gunung berapi di Yogyakarta. Gunung Merapi letaknya kurang lebih 30 ...
 
Pecinta Alam Dating Berkunjung Ke Gunung Slamet Griyawisata.com, Gunung Slamet berada di barat laut atau sekitar 30 kilometer dari Kota Purbalingga. Setiap tahun, khusu...
 

Nasional

Maluku Travel Fair

News image
Griyawisata.com, Kegiatan ini akan menjadi kegiatan tahunan Asita dalam rangka membuka peluang pengembangan pariwisata...

Wisata Air Terjun Malela

News image
Griyawisata.com, Kota Bandung merupakan kota yang cukup terkenal dengan tempat tujuan wisatanya yang eksotis, seperti...

Pemkot Makassar Gelar Sekolah Hijau Award 2010

News image
Griyawisata.com, Pemerintah Kota Makassar bersama Yayasan Peduli Negeri menggelar Makassar Green School Award 2010. Kegiatan...

Internasional

Menghabiskan Waktu Berjam-jam Untuk Perawatan Spa

News image
Griyawisata.com, Menghabiskan waktu berjam-jam untuk perawatan spa, di Serenity Spa and Wellness Centre dekat pusat kota...

Wisata Danau Iseo

News image
Griyawisata.com, Danau Iseo yang tenang dan menawan, di utara Kota Brescia dan Bergamo, di Italia...

Pesta Lampu Natal di Singapura

News image
Griyawisata.com, Jika sedang berada di Singapura, maka anda akan melihat pesta lampu Natal / Christmas Light-Up. Disini...

Culinary Corner

Pukis Jagung Keju

News image
Bahan-bahan:- 75 ml susu cair, dihangatkan- 1 sdt ragi instan - 100 gram tepung terigu...

Makanan Khas Yang Terkenal di Pasar Atom

News image
Griyawisata.com, Bagi para pecinta kuliner, bisa mencobai makanan khas dan makanan yang sudah dikenal lezat...

Tip & Trik Menggulai Daun Singkong

News image
Griyawisata.com, Gulai Daun Singkong adalah salah satu masakan sayur yang disukai warga kota Medan. Dimana...